Aspek Keamanan Internet Banking Internet Banking
Internet banking merupakan sebuah layanan perbankan dengan media komunikasi internet yang disediakan oleh bank untuk para nasabahnya. Dengan layanan ini, para nasabahnya dapat melakukan berbagai aktivitas perbankan tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Mulai dari pengecekkan saldo, transfer uang, hingga pembelian pulsa telepon pun sudah dapat dilakukan. Berbagai kelebihan yang dapat diperoleh baik nasabah maupun bank dari layanan Internet Banking antara lain:
a. Business expansion
Mempermudah perluasan daerah operasi bank. Dengan Internet banking, bank, 2 layanan perbankan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, tanpa perlu membka kantor cabang baru.
b. Customer loyalty
Nasabah akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka akun di bank yang berbeda-beda I berbagai tempat.
c. Revenue & cost improvement
Biaya untuk memberikan layanan ini dapa lebih murah dibandingkan dengan membuka kantor cabang baru.
d. Competitive advantage
Dengan membuka layanan Internet Banking, Bank akan memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan kompetitor lain dalam melayani nasabahnya.
Pada intinya, aspek keamanan komputer mempunyai beberapa lingkup yang penting, yaitu:
a. Privacy & Confidentiality
Hal yang paling penting dalam aspek ini adalah usaha untuk menjaga data dan informasi dari pihak yang tidak diperbolehkan mengkasesnya. Privacy lebih mengarah kepada data-data yang sifatnya privat. Sebagai contoh, email pengguna yang tidak boleh dibaca admin. Sedangkan confidentiality berhubungan dengan data yang diberikan kepada suatu pihak untuk hal tertentu dan hanya diperbolehkan untuk hal itu saja. Contohnya, daftar pelanggan sebuah ISP.
b. Integrity
Aspek ini mengutamakan data atau informasi tidak boleh diakses tanpa seizin pemiliknya. Sebagai contoh, sebuah email yang dikirim pengirim seharusnya tidak dapat dibaca orang lain sebelum sampai ke tujuannya.
c. Authentication
Hal ini menekankan mengenai keaslian suatu data/informasi, termasuk juga pihak yang memberi data atau mengaksesnya tersebut merupakan pihak yang dimaksud. Contohnya seperti penggunaan PIN atau password.
d. Availability
Aspek yang berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Sebuah sistem inofrmasi yang diserang dapat menghambat ketersediaan informasi yang diberikan.
e. Access Control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaksesan informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private confidential, top secret) & user (guest, admin, top manager, dsb.), mekanisme authentication dan juga privacy. Seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi user ID/password dengan metode lain seperti kartu atau biometrics.
f. Non-Repudiation
Hal ini menekankan agar sebuah pihak tidak dapat menyangkal telah melakukan transaksi atau pengaksesan data tertentu. 3 Aspek ini sangat penting dalam hal e-commerce. Sebagai contoh, seseorang yang mengirim email pemesanan barang tidak dapat disangkal telah mengirim email tersebut.
Saran
a. Untuk mencegah hardware keylogger, pengguna atau penyedia layanan Internet Banking dapat memaksimalkan fitur virtual keyboard. Karena dengan fitur ini, keylogger tidak dapat merekam hasil ketikan karena tidak melalui port atau kabel keyboard. Fitur ini sudah digunakan pada layanan Internet Banking CitiBank.
b. Untuk mencegah perangkat lunak keylogger, dapat menggunakan perangkat lunak antivirus dan firewall yang selalu ter-update. Karena jika tidak ter-update, akan percuma. Karena beberapa keylogger dapat mematikan anti virus. Hindari untuk mengakses Internet Banking dari tempat – tempat umum, seperti warnet, dll. Karena aspek keamanan yang biasanya minimalis.
c. Untuk mencegah terjadinya poisoning ARP, maka solusi yang dapat dilakukan dengan mengimplementasi security pada switch, tetapi hanya switch manageable yang dapat melakukannya, bukan switch jenis biasa.
d. Cara lain untuk mencegah poisoning ARP adalah dengan mencegah ARP cache pada komputer berubah, dengan cara mengubahnya menjadi ARP cache statik. Caranya dapat menggunakan perintah arp –s pada command prompt.
e. Untuk meminimalisir terjadinya proses sniffing, gunakan protokol yang mengenkripsi data pada transfer datanya seperti HTTPS, IPSec, SMB Signing, dll. Semua saran diatas sama sekali tidak menjamin bahwa keamanan menggunakan Internet Banking akan selalu aman 100%. Saran hanya dilakukan untuk meminimalisir celah keamanan yang berpotensi terjadi
Daftar Referensi
· Munir, Rinaldi, Kriptografi, Institut Teknologi Bandung, 2006.
· Rahardjo, Budi, Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet, PT Insan Infonesia, PT INDOCISC, 1998-2005.
· Rahardjo, Budi, Aspek Teknologi dan Keamanan dalam Internet Banking, PT INDOCISC, 2001.
· http://www.bankmandiri.co.id
· S’to, Seni Teknik Hacking 2, Jasakom, 2007
· http://www.verisign.com/ssl/ssl-information-center/
0 komentar:
Posting Komentar